requiemforwilliamsburg.com -Piala AFF 2024 baru saja memasuki babak penyisihan grup, dan meskipun banyak tim yang bersaing ketat, kegagalan Timnas Indonesia untuk melaju ke babak semifinal menjadi sorotan besar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Beberapa media besar di Vietnam dan Filipina turut membahas tentang kegagalan Indonesia dalam turnamen ini, menyoroti sejumlah aspek yang menjadi penyebab gugurnya Timnas Indonesia.
Kekurangan Kualitas di Lini Pertahanan
Media Vietnam, seperti VnExpress dan Thanh Nien News, mencatat bahwa lini pertahanan Indonesia menjadi titik lemah yang menghambat langkah tim Garuda di Piala AFF 2024. Dalam beberapa pertandingan, Indonesia terlihat rentan terhadap serangan balik cepat lawan, terutama tim-tim dengan kualitas serangan tinggi seperti Thailand dan Vietnam. Meski memiliki bek-bek berpengalaman, koordinasi dan pemahaman strategi bertahan di lini belakang Indonesia masih dianggap belum optimal. Hal ini terlihat jelas dalam gol-gol yang tercipta akibat kesalahan posisi dan miskomunikasi antara pemain bertahan.
Selain itu, media Vietnam juga menyoroti ketergantungan Timnas Indonesia pada pemain-pemain tertentu yang terluka atau tidak bisa tampil optimal selama turnamen. Ketiadaan pemain kunci dalam posisi tertentu membuat pertahanan Indonesia semakin rapuh.
Masalah di Lini Tengah dan Kreativitas Serangan
Sementara itu, media Filipina, seperti The Philippine Star dan ABS-CBN News, mengkritisi kurangnya kreativitas Timnas Indonesia di lini tengah. Meskipun Indonesia memiliki beberapa pemain muda berbakat, seperti Witan Sulaeman dan Marselino Ferdinan, mereka kesulitan dalam menciptakan peluang berbahaya. Timnas Indonesia sering kali terjebak dalam permainan yang monoton dan sulit keluar dari tekanan lawan.
Media Filipina juga menyebutkan bahwa permainan Timnas Indonesia sering kali hanya bergantung pada serangan balik atau umpan panjang ke lini depan, tanpa adanya permainan tiki-taka yang mampu memecah pertahanan lawan secara efektif. Hal ini berujung pada penyelesaian akhir yang buruk, di mana peluang yang tercipta tidak dapat dimaksimalkan menjadi gol.
Taktik yang Tidak Mampu Mengimbangi Tim Kuat
Selain masalah teknis, media Vietnam dan Filipina juga membahas tentang kelemahan taktik yang diterapkan oleh pelatih Timnas Indonesia. Mereka menganggap Indonesia kurang mampu menghadapi tim-tim dengan permainan cepat dan agresif. Misalnya, ketika menghadapi Vietnam dan Thailand, Indonesia terlihat kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan tempo permainan yang lebih tinggi. Beberapa keputusan taktik yang diambil oleh pelatih dianggap tidak memberikan solusi yang cukup untuk mengatasi tekanan lawan.
Kesimpulan
Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 tidak hanya menjadi pembicaraan di dalam negeri, tetapi juga menarik perhatian media luar negeri, seperti Vietnam dan Filipina. Sorotan utama datang dari kekurangan kualitas di lini pertahanan, minimnya kreativitas di lini tengah, dan kurangnya adaptasi taktik yang sesuai dengan kekuatan lawan. Meskipun demikian, ini menjadi pelajaran berharga bagi tim Garuda untuk memperbaiki kualitas permainan mereka di turnamen berikutnya, dengan harapan bisa kembali bersaing di level tertinggi sepak bola Asia Tenggara.