Bagi para penjelajah alam, peneliti, atau pecinta satwa liar, mengenali jejak hewan bisa menjadi pengalaman yang menarik sekaligus bermanfaat. Salah satu hewan yang jejaknya cukup unik namun jarang diketahui adalah Moo Deng, si “babi merah” yang hidup di hutan tropis Asia Tenggara.
Meski keberadaannya sulit terlihat langsung, Moo Deng sering meninggalkan tanda-tanda yang bisa dikenali jika kita tahu apa yang harus dicari. Yuk, kita pelajari cara mengenali jejak Moo Deng saat berada di hutan!
👣 1. Bentuk Jejak Kaki
Jejak kaki Moo Deng mirip dengan babi hutan, karena keduanya termasuk dalam keluarga Suidae. Namun, ada ciri khas yang bisa membedakannya:
-
Jejak berbentuk belah ketupat dengan dua ruas jari utama
-
Panjang jejak sekitar 5–7 cm, tergantung usia dan ukuran tubuh
-
Terkadang terlihat dua jari tambahan di belakang (seperti “jempol”), terutama saat berjalan di tanah lunak
Yang membedakan Moo Deng dari babi hutan biasa adalah posisi jejak yang lebih rapat dan rapi, karena tubuh Moo Deng lebih ramping dan langkahnya cenderung lebih teratur.
🐾 2. Pola Gerak dan Jalur yang Dilewati
Selain bentuk jejak, kita juga bisa mengenali Moo Deng dari pola pergerakannya. Ia biasanya berjalan mengikuti jalur yang tersembunyi, seperti:
-
Di bawah semak belukar
-
Dekat aliran air kecil
-
Area tanah lunak atau berlumut
Moo Deng jarang membuat jalan lebar seperti babi hutan besar. Jalur yang ia tinggalkan cenderung sempit dan berliku, menunjukkan sifatnya yang hati-hati dan menghindari manusia.
🌿 3. Tanda Pencarian Makanan
Saat mencari makan, Moo Deng sering menggali tanah atau merusak permukaan hutan. Beberapa tanda yang umum terlihat antara lain:
-
Lubang dangkal di tanah bekas menggali umbi atau akar
-
Tanaman kecil tercabut atau terguling
-
Sisa buah atau kulit biji yang tercecer
Jika kamu menemukan beberapa dari tanda ini di dekat jejak kaki khas, besar kemungkinan itu adalah aktivitas Moo Deng.
💩 4. Kotoran atau Feses
Meski terdengar aneh, mengenali kotoran hewan bisa jadi petunjuk penting. Feses Moo Deng biasanya:
-
Berbentuk lonjong atau silindris pendek
-
Berwarna gelap
-
Mengandung serat tumbuhan, biji, atau sisa buah
Kehadiran kotoran di dekat jejak kaki memperkuat bukti bahwa Moo Deng baru saja lewat di area tersebut.
🕵️ 5. Suara dan Tanda Lain
Moo Deng termasuk hewan pemalu, tetapi saat merasa aman, ia bisa mengeluarkan suara dengusan atau geraman pelan. Selain itu, ia terkadang meninggalkan bau khas yang samar, terutama saat memasuki musim kawin.
Jika kamu berada di hutan dan mencium bau tanah yang sedikit asam atau mendengar suara pelan dari semak-semak, bisa jadi Moo Deng sedang tidak jauh dari sana.
✅ Kesimpulan
Mengenali jejak Moo Deng di hutan memerlukan ketelitian dan pemahaman terhadap pola-pola alam. Dari bentuk jejak kaki, pola gerak, sisa makanan, hingga kotoran—semua bisa menjadi petunjuk yang membantu. Meskipun jarang terlihat secara langsung, Moo Deng meninggalkan “sidik jari” alam yang bisa kita pelajari.
Dengan memahami cara mengenali jejaknya, kita tidak hanya menjadi lebih dekat dengan alam, tetapi juga bisa turut membantu upaya pelestarian satwa langka ini.