mendorong-keberlanjutan-sektor-perikanan-dan-kelautan-melalui-adopsi-teknologi-ebt

requiemforwilliamsburg – Sektor perikanan dan kelautan di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu pilar utama dalam perekonomian negara. Namun, untuk memaksimalkan potensi ini, transisi teknologi energi baru terbarukan (EBT) menjadi sangat penting. Transisi ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga akan mendukung keberlanjutan lingkungan dan ekonomi.

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, memiliki sumber daya perikanan yang melimpah. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan bahwa perikanan budidaya menyumbang sekitar 16 persen dari total nilai potensi ekonomi kelautan Indonesia, yang mencapai USD 1,33 triliun. Pada 2020, produksi perikanan budidaya mencapai 15,45 juta ton, sementara hasil tangkapan nelayan hanya 7,7 juta ton.

Meskipun sektor perikanan tangkap mengalami penurunan akibat overfishing dan degradasi lingkungan, perikanan budidaya menunjukkan tren positif. Produksi perikanan budidaya Indonesia saat ini menempati peringkat kedua terbesar di dunia, dengan potensi produksi lebih dari 100 juta ton per tahun. Namun, untuk mencapai potensi penuh ini, diperlukan adopsi teknologi yang lebih canggih dan berkelanjutan.

Teknologi EBT, seperti energi surya, angin, dan pasang surut, dapat dimanfaatkan untuk slot kamboja mendukung berbagai aspek dalam perikanan budidaya. Misalnya, penggunaan energi surya untuk sistem pemantauan kualitas air secara real-time dan sistem pemberian pakan otomatis dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas3. Selain itu, teknologi Resirculating Aquaculture System (RAS) dan bioflok dapat mengurangi penggunaan air dan pakan hingga 80 persen, sekaligus meningkatkan output produktivitas.

Pemerintah Indonesia telah menyadari pentingnya transisi teknologi EBT di sektor perikanan dan kelautan. Kerja sama dengan negara-negara lain, seperti China, dalam pengembangan Blue Economy, menunjukkan komitmen untuk mempercepat transisi menuju ekonomi hijau dan rendah emisi. Selain itu, investasi dalam teknologi hijau dan inovasi kelautan juga menjadi fokus utama untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan sektor ini.

Transisi teknologi EBT di sektor perikanan dan kelautan adalah langkah krusial untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan. Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi internasional, Indonesia dapat memaksimalkan potensi sektor ini dan menjadi pemimpin dalam industri perikanan global. Teknologi EBT tidak hanya akan membawa manfaat ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

By admin