penemuan-menakjubkan-ubur-ubur-sisir-hewan-tertua-di-bumi-dapat-menyatu-dengan-organisme-lain

requiemforwilliamsburg – Ubur-ubur sisir, atau yang dikenal dalam bahasa ilmiah sebagai Ctenophora, adalah salah satu hewan tertua di Bumi. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa hewan ini memiliki kemampuan unik untuk menyatu dengan hewan lain, menciptakan satu organisme tunggal yang berfungsi secara harmonis.

Penelitian ini dipimpin oleh Kei Jokura, seorang peneliti pascadoktoral dari Universitas Exeter, Inggris, dan Mariana Rodriguez-Santiago dari Colorado State University. Mereka menemukan bahwa ketika dua ubur-ubur sisir terluka, mereka dapat menyatu tidak hanya secara fisik, tetapi juga menyatukan sistem saraf dan pencernaan mereka. Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Current Biology pada 7 Oktober 2024.

Kei Jokura pertama kali menyadari fenomena ini ketika slot kamboja ia melihat satu ubur-ubur sisir yang tampak lebih besar dari biasanya di laboratorium biologi laut di Woods Hole Oceanographic Institution, Massachusetts. “Saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat,” kenang Jokura. “Dua ubur-ubur sisir tampaknya telah menyatu menjadi satu.”.

Mariana Rodriguez-Santiago, yang saat itu sedang bekerja di proyek lain, juga terkejut dengan penemuan ini. “Kami semua terkejut dan bertanya-tanya, bagaimana mereka bisa menyatu dan masih berenang serta bergerak seperti satu unit?” ujarnya.

Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa ketika dua ubur-ubur sisir terluka, mereka dapat menyatu dalam waktu sekitar dua jam. Selama proses ini, mereka tidak hanya menyatukan tubuh mereka, tetapi juga sistem saraf dan pencernaan mereka. Ini memungkinkan mereka untuk berbagi sinyal saraf dan makanan yang masuk ke salah satu mulut mereka dapat melewati sistem pencernaan yang sama.

Penemuan ini membuka banyak pertanyaan menarik tentang biologi dasar. “Fenomena penyatuan ini telah mengajukan banyak pertanyaan menarik, seperti gen mana yang terlibat dalam penyatuan, apa yang terjadi pada sinyal saraf, dan apa yang mendefinisikan ‘diri’ dan ‘bukan diri’,” kata Jokura.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ubur-ubur sisir mungkin kekurangan mekanisme pengenalan diri yang melindungi organisme dari jaringan asing. Dalam kasus manusia, mekanisme ini menyebabkan penolakan organ dalam transplantasi.

Ubur-ubur sisir, sebagai salah satu hewan tertua di Bumi, terus memberikan wawasan unik tentang evolusi dan fungsi dasar sistem saraf. Kemampuan mereka untuk menyatu dengan hewan lain tidak hanya menantang pemahaman kita tentang biologi dasar, tetapi juga membuka kemungkinan baru dalam bidang regenerasi jaringan dan transplantasi organ.

Penelitian ini menunjukkan bahwa alam masih menyimpan banyak misteri yang menunggu untuk ditemukan, dan ubur-ubur sisir adalah salah satu kunci untuk memahami sejarah kehidupan di Bumi.

By admin